Peran Wanita dalam Generasi muslim

Malu karena Allah adalah perona pipinya…..
Penghias rambutnya adalah jilbab yang terulur sampai dadanya…..
Zikir yang senantiasa membasahi bibir adalah lipstiknya……
Kacamatanya adalah penglihatan yang terhindar dari maksiat……
Air wudhu adalah bedaknya untuk cahaya di akherat….
Kaki indahnya selalu menghadiri majelis ilmu……
Tanganya selalu berbuat baik pada sesama….
Pendengaran yang ma’ruf adalah anting muslimah…..
Gelangnya adalah tawadhu…..
Kalungnya adalah kesucian......

sebait puisi diatas merupakan puisi yang ane dapatkan di blog sebelah, membacanya saja ane ga bisa bayangkan betapa indahnya aura yang terpancar dari dalam diri wanita tersebut. puisi tersebut diambil dari  buku Kotak kecantikan Ajaib yang ditulis oleh Ninih Muthmainnah atau yang biasa disebut teh ninih.terpikir dalam benak ane, mungkinkah ada wanita yang seperti itu di jaman sekarang ini?

Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. Dan katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara lelaki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (QS. An-Nuur: 30-31)

kenapa ane berulang-ulang kali untuk menyuruh menutup aurat, khususnya wanita, karena sesungguhnya patokan generasi suatu kaum yang baik adalah dari kaum wanitanya, apabila kaum wanitanya baik maka baik jugalah generasi kaum muslim tersebut, namun apabila kaum wanitanya buruk maka, buruk juga lah generasi kaum tersebut.

ane mempunyai suatu cerita tentang seorang wanita yang taat beribadah namun tidak berjilbab. semoga menjadi bahan renungan buat para kaum wanita khususnya. cerita ini ane dapet dari postingan seorang temen. semoga bermanfaat.

ada seorang wanita yang dikenal taat beribadah. Ia kadangmenjalankan ibadah sunnah. Hanya satu kekurangannya. Ia tak mauberjilbab. Menutup auratnya. Setiap kali ditanya ia hanya tersenyumdan menjawab, “Insyaallah. Yang penting hati dulu yang berjilbab.”Sudah banyak orang yang menanyakannya maupun menasehatinya.Tapi jawabannya tetap sama, hingga di suatu malam…Ia bermimpi sedang di sebuah taman yang sangat indah. Rumputnyasangat hijau, berbagai macam bunga bermekaran. Ia bahkan bisamerasakan segarnya udara dan wanginya bunga. Sebuah sungaiyang sangat jernih hingga dasarnya kelihatan, melintas di pinngirtaman. Semilir angin pun ia rasakan di sela-sela jarinya. Ia tidaksendiri. Ada beberapa wanita disitu yang terlihat jjuga menikmatikeindahan taman. Ia pun menghampiri salah satu wanita. Wajahnyasangat bersih, seakan-akan memancarkan cahaya yang sangatlembut.“ Assalamualaikum, saudariku..”“Wa alaikumsalam.. Selamat datang, saudariku.”“Terima kasih. Apakah ini surga?”Wanita itu tersenyum. “Tentu saja bukan, saudariku. ini hanyalahtempat menunggu sebelum ke surga.” “Benarkah? Tak bisakubayangkan seperti apa indahnya surga jika tempat menunggunyasaja sudah seindah ini. ”Wanita itu tersenyum lagi. “Amalan apa yang bisa membuatmukemari, saudariku?”“Aku selalu menjaga waktu sholat dan aku menambahnya denganibadah sunnah.”“Alhamdulillah..”Tiba-tiba jauh di ujung taman ia melihat sebuah pintu yang sangatindah. Pintu itu terbuka. Dan ia melihat beberapa wanita yang beradadi taman mulai memasukinya satu persatu.“ Ayo, kita ikuti mereka.” kata wanita itu sambil setengah berlari.“Apa di balik pintu itu?” katanya sambil mengikuti wanita itu.“Tentu saja surga, saudariku” larinya semakin cepat.“Tunggu…tunggu aku..” ia berlari namun tetap tertinggal.Wanita itu hanya setengah berlari sambil tersenyum padanya. Ia tetaptak mampu mengejarnya meski ia sudah berlari. Ia lalu berteriak, ”Amalan apa yang telah kau lakukan hingga kau begitu ringan?”“Sama denganmu, saudariku.” jawab wanita itu sambil tersenyum.Wanita itu telah mencapai pintu. Sebelah kakinya telah melewati pintu.Sebelum wanita itu melewati pintu sepenuhnya, ia berteriak padawanita itu, “Amalan apalagi yang kau lakukan yang tidak kulakukan?”Wanita itu menatapnya dan tersenyum. Lalu berkata, “Apakah kau takmemperhatikan dirimu apa yang membedakan dengan diriku?”Ia sudah kehabisan napas, tak mampu lagi menjawab.“ Apakah kau mengira Rabbmu akan mengijinkanmu masuk kesurgaNya tanpa jilbab menutup auratmu?”

Tubuh wanita itu telah melewati pintu, tapi tiba-tiba kepalanyamengintip keluar, memandangnya dan berkata, “Sungguh sangatdisayangkan amalanmu tak mampu membuatmu mengikutikumemasuki surga ini. Maka kau tak akan pernah mendapatkan surga iniuntuk dirimu. Cukuplah surga hanya sampai di hatimu karena niatmuadalah menghijabi hati. ”Ia tertegun..lalu terbangun..beristighfar lalu mengambil air wudhu. Iatunaikan sholat malam. Menangis dan menyesali perkataannyadulu..berjanji pada Allah sejak saat itu ia akan menutup auratnya.


¡Compártelo!

0 komentar:

Posting Komentar

Buscar

 
novraldo alfastrada Copyright © 2011 | Tema diseñado por: compartidisimo | Con la tecnología de: Blogger